Judul : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Resume Ke : 13
Gelombang : 21
Tanggal : 1 November 2021
Narasumber : Susanto, S.Pd
Moderator : Rosminiyati
Susanto, akrab dipanggil Pak D adalah salah
satu alumni grup Belajar Menulis Gelombang 15. Pria kelahiran 29 Juni 1971 ini adalah
seorang Guru Kelas di SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan.
Saat ini Pak D aktif di beberapa komunitas menulis seperti: Lagerunal, AISEI
Writing Club, Rumah Virus Literasi, dan beberapa Grup Menulis besutan Omya
Wijaya Kusumah. Hingga artikel ini dibuat, Pak D telah menghasilkan satu buah
buku solo, empat buah buku antologi, dan telah menjadi editor dari delapan buah
judul buku.
RESUME
Proofreading
atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan,
tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca,
ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.
Perlu
juga diketahui bahwa proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca
atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal
atau belum. Jadi, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau
tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang
sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
- Proofreader harus dapat mengenali:
- apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
- susunannya sudah tepat atau belum
- substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Mengapa harus melakukan proofreading?
Proofreading
adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum
dipublikasikan atau dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya
adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan. Lakukan proofreading HANYA
DAN HANYA JIKA tulisan sudah selesai, naskah buku sudah selesai
Para Guru Menulis, selalu menasihati: "Tulis saja, jangan pedulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing."
Jika proofreading dilakukan oleh penulis, kapan melakukannya?
Jika
naskah sudah selesai, lakukan proofreading setelah naskah diendapkan beberapa
saat. Terjemahan "saat" bisa hitungan jam atau hari. Agar dapat
objektif. Jika proofrading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan,
maka ketka melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA"
- Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagianLangkah Kedua
- Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
- Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hal di atas berlaku untuk semua naskah, termasuk naskah tulisan di BLOG
Jika kita seorang blogger, hindari kesalahan yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Sedikit bahkan tidak adanya kesalahan penulisan (typo) akan membuat pembaca nyaman.
Kesalahan lain misalnya :
- memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.
- Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Untuk ini, penulis mestilah menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI.
Cara
mudah melakukan proofreading terutama pada ejaan
- Setelah tulisan di blog selesai
- Buka jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau.
- Baca tulisan pada jendela pratinjau
- Jika ada kesalahan penulisa, blok kata yang salah lalu di copy
- Setelah itu buka jendela draft, tekan tombol CTRL + F
- Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian CTRL + V
- Akan muncul highlight tulisan, kita lakukan perbaikan, setelah itu klik tombol simpan atau CTRL + S
- Buka jendela pratinjau, kemudian refresh atau tekan tombol F5
RINGKASAN TANYA JAWAB
Dari pengalaman, perlu waktu “beberapa hari” untuk melakukan proofreading. yaitu:
- Membaca naskah secara utuh.
- Mengulangi membaca dan menandai kesalahan
- Membaca lagi disertai perbaikan tulisan, ini memakan waktu “beberapa hari”
- Diamkan setidaknya dua atau 3 hari
- Lalu priksa kembali, dan naskah dikembalikan kepada penulis, untuk diperiksa kembali.
- Periksa tulisan sendiri, wkatunya tergantung penulis, semakin teliti tentu semakin lama
Strategi yang baik agar tulisan yang
kita publikasikan itu menarik:
- Tulisan sesuai dengan tema yang dibahas, mengandung unsur yang diperlukan, SIDAMBA terjawab: SIapa, Di mana, Apa, Mengapa, Bagaimana, dan Kapan terpenuhi sesuai tema.
- Struktur kalimat yang digunakan baik dan benar S-P-O-K nya. Apakah kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Jika kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat, tulis dengan struktur yang baik dan benar.
- Upayakan tidak ada kesalahan ejaan/penulisan/pemenggalan kata
- Pilihan kata bagus, kata baku yang digunakan sesuai KBBI
Perbedaan
proofreading dan editing
Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
proofreading berlaku juga untuk dokumen-dokumen penting
Tanggung
jawab proofreader, memastikan bahwa tulisan si penulis efektif. Artinya, hasil
uji baca sesuai dengan apa yang maksudkan oleh penulis. Mereka berdua Penulis
dg Proofreader tidak bkerja sendiri-sendiri.
Contoh proofreading/editing 1:
Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru didalam ruang guru pada masing masing meja guru tersebut.
- Kalimat itu terdiri dari 34 kata
- Banyak kata dalam kalimat disarankan tidak lebih dari 20 kata
- Kalimat tersebut perlu diedit kembali.
Pada saat
jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama
sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari
menyajikan minuman bagi guru di dalam ruang guru.
atau
Pada saat
jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama
sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari
menyajikan minuman bagi guru.
Contoh sederhana proofreading 2:
Teks asli
Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.
Teks
Perbaikan
Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya nonfiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.
KESAN PELATIHAN MALAM INI
Melakukan
proofreading sejatinya adalah suatu keharusan bagi seorang penulis. Tip-tips
yang diberikan narasumber banyak memberi manfaat bagi kita peserta pelatihan.
Berlatih menjadi seorang proofreader adalah kuncinya. Dengan belajar PUEBI dan
KBBI akan sangat memudahkan kita untuk menjadi seorang proofreader.
1 komentar:
Resume yang kumplit, kerenn
Posting Komentar